Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara masalah dengan yang seharusnya terjadi, antara lain aturan dengan pelaksanaan, antara teori dan praktek, antara rencana dengan pelakasanaan.
Dalam menyusun proposal penelitian, masalah aharus ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri ataupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka datra orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala social sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Sebagai contoh orang yang menangis, tertawa memiliki makna tertentu, sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar, tetapi menjadi tanda Tanya menurut penelitian kualitatif. Sebagai contoh ada 99 orang menyatakan bahwa A adalah pencuri, sedangkan 1 orang menyatakan tidak, mungkin yang satu orang ini yang benar. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur dari banyaknya sehari dicium, dalam penelitian kualitatif, semakin banyak istri dicium maka malah manjadi tanda Tanya, jangan-jangan hanya pura-pura.